Entah sejak kapan tepatnya saya jadi (lebih) sering ditemani secangkir white coffee dikala ngobrol sendiri.

4 Sep 2014

Ijah I Need You (part II)

Pencarian asisten rumah tangga berlanjut, hingga suatu pagi datang pembantu tetangga sebelah rumah yang nawarin orang untuk kerja jadi pembantu, syaratnya minta dibayar 1juta rupiah/bulan. Weleh sejuta untuk beresin rumah?! Shortly, saya hire si embak dengan bayaran sesuai permintaan. Sore dia datang, saya kenalkan dengan mama dan adik saya yang kebetulan berkunjung ke rumah saya, saya tanya sudah makan malam ato belum, she said "sudah Bu" Dia juga cukup tanggap dengan mengambil sapu setelah melihat lantai dapur kotor, "besok aja mbak, malam-malam jangan nyapu" kata saya "cuma dapur aja koq Bu" Jawabnya. Mudah-mudahkan awet, batin saya . Setelah itu saya jelaskan sedikit tugasnya besok setelah bangun tidur pagi, dia mengiyakan dan terlihat paham.

Paginya, bagai bunga layu sebelum berkembang, saya kaget dia pamit untuk pulang karena bibinya meninggal, dan saya tanya kapan dia akan balik lagi bekerja, she said tidak tau karena nunggu sampai 40 hari. Dan saya artikan dia resign dan tidak bakal kembali.

0

0 komentar: