Entah sejak kapan tepatnya saya jadi (lebih) sering ditemani secangkir white coffee dikala ngobrol sendiri.

19 Agu 2018

Tentang Hidup

Di tulis dan di posting disaat kondisi gundah gulana. Curhat bukan kebiasaan saya. Saya tidak terbiasa berbagi masalah atau kesedihan dengan orang lain. Saya tidak memiliki teman curhat, terlebih sekarang. Saya tetap menjalani apa yang harus saya jalani. Bahagia, saya nikmati. Sedih saya nikmati. Iya buat saya masalah itu datang dan pergi, silih berganti, selama kita masih bernapas. Jadi buat apa mendrama kan situasi. Toh nanti akan terlewati.
"tidak ada yang abadi, termasuk masalah"


Seperti sekarang ini, oh saya tidak perlu merinci satu persatu. Saya menulis ini sebagai pengingat bahwa semua akan berlalu, everything will be OK. Saya hanya perlu percaya ini akan terlewati dengan baik. Saya memilih fokus dengan keinginan-keinginan dan mimpi-mimpi saya yang  akan terlaksana tepat setelah semua ini berakhir. Saya akan mempersiapkan diri untuk kebahagian dan kelimpahan yang akan tiba. Dan itu saya rasa lebih berguna dan masuk akal.

Lebaran tidak datang serta merta tanpa melewati puasa. Penghujan tidak akan terasa nikmat tanpa kemarau dan kelimpahan kurang bermakna tanpa keterbatasan.

Untuk kalian yang sedang dilanda kebimbangan akan masalah. Mari kita jalani bersama. Dan Ingat, semua akan indah pada waktunya. SEMANGAT.




-penikmat semesta-


0

Ikhlas

credit image : pixabay

Hidup tidak selalu mudah. Ada saat kita harus merelakan sesuatu terjadi diluar kendali kita. Satu yang saya yakini dan Tuhan menjanjikan itu dalam kitab nya, bahwasanya:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya"
QS. Al Baqarah (2): 286)





-Penikmat Semesta-




0