Entah sejak kapan tepatnya saya jadi (lebih) sering ditemani secangkir white coffee dikala ngobrol sendiri.

19 Jun 2018

Sungai yang Membangkitkan Nostalgia

credit image : pixabay

Aku terlahir dari keluarga Indonesia pada umumnya. Hampir tidak ada yang istimewa. Sebagai anak-anak yang lahir di awal tahun 80-an gadget bukan hal yang menyita perhatianku. 

Aku tumbuh dengan permainan fisik ala anak-anak tahun itu. Petak umpet, Gobak sodor, patil lele, lompat karet, engkle, benteng-bentengan dan lainnya. 

Permainan yang jamak dimainkan oleh anak lelaki maupun anak perempuan. Kecuali mungkin lompat tali, lazimnya dimainkan anak perempuan (di daerahku). 

Selain itu ada satu aktivitas yang hampir selalu aku lakukan bersama dengan adik dan beberapa anak tetangga sekitar kami tinggal. Bermain di sungai.

Sungai yang terletak didepan rumah itu adalah tempat kami mengejar ikan-ikan dan berenang ala-ala. Biasanya aku lakukan sepulang sekolah. Riang, gembira, lepas, bebas, tidak ada beban. Engga mikir KPR atau cicilan KK. 😁

Sungai itu adalah salah satu surga kami, Airnya hanya sebatas mata kaki di saat musim kemarau. Namun bisa mencapai sebatas dada anak-anak saat musim penghujan. 

Sungai itu adalah habitat berbagai ikan-ikan kecil (yang namanya kami tidak tahu 😄), juga ular-ular sawah.  Walau bahaYa dan terkadang terkena marah orangtua, namun tak pernah jera untuk kembali keesokan harinya (alhamdulilah sehat sampai sekarang 😄)

Di akhir tahun 80-an sampai dengan pertengahan tahun 90-an adalah saat yang kukenang sebagai masa kanak-kanak yang menyenangkan. Dan kenangan itu sungguh bisa menampilkan senyum disaat hati sedang gulana. 

Apa kenangan masa kecilmu? 




-Penikmat Semesta-


0