Entah sejak kapan tepatnya saya jadi (lebih) sering ditemani secangkir white coffee dikala ngobrol sendiri.

1 Sep 2014

Ijah I Need You

1.30 am
......Dan saya masih belum bisa merem, mulai mengingat-ingat seharian tadi saya masukin apa ya dilambung. Jangan-jangan viagra nih. Jam segini masih ON.
Saya merayap keluar selimut sambil berjingkat keluar kamar, berusaha membuat suara seminim mungkin supaya anak-anak saya tetap terlelap.
Saya membuka notebook saya dan mulai menjelajah dunia maya, halaman blog yang menjadi tujuan pertama saya. Tidak terasa hampir satu halaman penuh saya mengetik menceritakan kejadian saya seharian ini, mulai bangun menyiapkan sarapan untuk suami, mengantar si sulung kesekolah pulang lagi kerumah dan mendengarkannya bercerita tentang kegiatannya bersama teman-temannya kemudian lanjut mengerjakan rutinitas household chores.

Semenjak mbak Ijah pulkam mudik lebaran semua pekerjaan rumah tangga otomatis saya pegang sendiri mulai mencuci sampai membersihkan rumah. Capek? Pasti! Tapi terkadang situasi seperti ini membuat kita sangat-sangat baru menyadari alangkah perlunya kita akan kehadiran asisten rumah tangga. tenaga yang terkuras untuk melakukan semua pekerjaan itu dan belum lagi rasa jenuh yang melanda akibat pekerjaan yang berulang setiap harinya dan terasa tidak ada habisnya membuat kita uring-uringan, setidaknya itu kata suami saya hehehe..

Dan semenjak Ijah ga ada, semua cucian saya berlakukan darurat perang, semua masuk mesin penggiling, termasuk pasukan underware. Dan hasilnya, beberapa t shirt menjadi super melar tak kembali, celana dalam yang awalnya lubang kecil jadi lubang besar.

"Hunting pembantu lagi aja" kata suami. "Udah dua minggu ini kamu senewen, kasian anak-anak" Kata suami memberi alasan. "Mmhh iya sambil cari , tapi aku masih berharap Ijah balik lagi kesini, udah cocok sama dia" Saya pun memberi alasan.

"Kamu kecapekan, jadinya gampang marah. iya kalo Ijah balik, kalo enggak?" Kali ini perkataan suami saya benar sekali. "I know you, dear" godanya ambil mencolek pantat saya.

0

0 komentar: