
Rasna menghapus butiran bening yang mengalir di pipinya.
Lagi-lagi ulah pria yang dinamakan belahan jiwa
Pukul sebelas siang. Rasna baru saja tiba di rumah. Ia membuka sepatu, lalu kerudungnya.
Berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air minum.
Meneguknya dari gelas kaca, sambil duduk di kursi yang menghadap taman mungil di teras belakang rumahnya
Rasna menata kembali hatinya. Berusaha menyusun kenangan bahagia yang pernah ada
Tak...